Selamanya aku tidak akan sejenis dengan mereka. Demi Tuhan, aku akan tetap berbeda. Aku adalah aku. Dan mereka adalah mereka.
Aku adalah anjing. Mereka biasa menyuruhku untuk mengejar buronan maupun mencari narkoba yang tersembunyi. Kadang sebagian dari mereka sering menyebut namaku, tapi tidak untuk memanggilku (“Hey…. anjing loe…!!!! bla..bla..bla”). Kenapa mereka sambil marah ketika menyebut namaku? dimana salahku?
Aku adalah kambing. Aku bisa memberikan mereka daging, susu maupun wool. Hanya saja sekarang aku dalam kebingungan. Sepertinya aku tidak pernah tinggal di pinggiran jalan kota-kota. Tidurpun di depan ruko aku tidak pernah. Lalu kenapa mereka menuduh sebagian dari mereka sendiri dengan sebutan gembel? bagaimanapun mereka, mereka adalah sejenis.
Aku adalah ayam. Aku mempunyai andil yang cukup besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa ini. Sekitar 70% kebutuhan akan protein hewani dari yang mereka butuhkan, aku telah menyediakan untuk mereka. Merekalah yang sebenarnya mengenyam kehidupan kampus, bukan aku. Tetapi kenapa namaku selalu menjadi sesuatu yang berbau konotasi tatkala mereka menyebut ayam kampus.
Aku adalah sekawanan hewan. Aku diciptakan oleh Tuhan untuk membantu kehidupan manusia. Mengatasi bencana kelaparan. Membantu menegakkan keadilan hukum. Hanya itu yang bisa aku perbuat untuk mereka. Tapi apa maksud dari kata-kata mereka: anjing, bajingan, gembel, babi, ayam kampus, kebo, tikus, buaya atau bla..bla..bla antah barantah yang mereka sebutkan itu?
Juni 22nd, 2010 at 2:09 AM
wahwah…
putis banget artikelnya…
keren…
salam hangat…
Juni 22nd, 2010 at 2:23 AM
salam hangat… makasih suah mampir di blog saya ^^
Juni 22nd, 2010 at 7:34 AM
Dimanakah letak keADILAN ???
Mungkin kata-kata itu yang akan terlontar dari hewan-hewan diatas….
Hehehehe… (Tetapi postingan diatas sudah dapat menggambarkan betapa manusia sering alfa dengan perihal2 yang kecil, dan perlu direnungkan)
Salam kenal….
Juni 30th, 2010 at 7:24 PM
salam kenal mas, terima kasih sudah mampir di blog saya ^^
Juni 23rd, 2010 at 6:00 AM
Wah mantaph, bnr2 jd mrinding bCnya, hewan di ciptakan oleh TUHAN untUK membAntU dan kt manfaatkan.
Juni 30th, 2010 at 7:22 PM
semoga kita dapat mengubah diri kita ini yang sering alpa ini ya sob…
Juni 23rd, 2010 at 11:24 AM
haha sekarang sebutan-sebutan itu emang marak diucapkan seseorang ketika lagi marah ato kesel
kenap mesti hewan2 itu ya?
kenapa ga semut, lalat, ato burung aja yang digunakan sebagai umpatan?
hmm
Juni 30th, 2010 at 7:20 PM
mungkin kalo semut, lalat ma burung kurang menjual kali ya? hahahaha
Juni 25th, 2010 at 3:33 PM
Hadduuh, mentang2 kuliah di peternakan, trus isi postingannya ttg hewan2 nih..heheheee… 🙂
Kenapa, mas? What happen? Kok tiba2 nulis seperti ini??? 😀
Juni 30th, 2010 at 7:19 PM
Yuhuu… ga ada niatan nulis ttg peternakan, tapi mang b’hub ma hewan ya? hehehe…. gpp, peternakan lope you pull…
Juni 28th, 2010 at 8:34 AM
hmm jadi ikut merenung,,,
jangan2 benar begitu yg ada di pikiran para hewan itu ya mas? 🙂
Juni 30th, 2010 at 7:16 PM
@ all: tidak memungkiri aku pernah seperti itu, tapi kira2 hewan itu ngadu ma yang Sang Maha Pencipta? kalo iya, matilah aku….
Juli 2nd, 2010 at 7:58 AM
kita manusia memang sering tdk mensyukuri keberadaan hewan2 ini yg telah banyak memberi manfaat dlm kehidupan kita ya ,Agung.
Padahal allah swt tak pernah menciptakan sesuatu dgn sia2.
salam